Minggu, 20 April 2014

Tipe-tipe Jomblo di Dunia Nyata

Gue kirain di dunia ini hanya ada dua jenis jomblo, yang pertama jomblo karena emang pengen dan yang kedua karena emang terima nasib (kurang ajar banget ya gue...), tapi saat gue secara tidak sengaja baca artikel di suatu media, ternyata banyak juga yaa, ada tujuh gitu lho (tapi itu versi sumber yang gue baca), daaaannnn berhubung gue ngerasa agak-agak gimana gitu pas bacanya (entah lucu atau gimana, ampe gue ketawa-ketawa sendiri), jadinya gue repost deh di sini. So, lue termasuk tipe yang mana? -pertanyaan berlaku, jika lue mengaku jomblo, hehehe.. Kalau gue sih, hmmm... gue jawab di akhir deh yaa....



(Sumber: Kapanlagi.com)
Tipe-tipe Jomblo di Dunia Nyata

1. Jomblo Prinsip
 Jomblo yang satu ini selalu memiliki prinsip yang kuat dalam dirinya. Untuk bentuk prinsipnya ini bermacam-macam, mulai dari prinsip dari luar dan prinsip dari dalam. Prinsip dari dalam bagi jomblo ini adalah keinginan supaya bisa dapat pasangan sehidup semati. Jadinya, dia gak mau pacaran dulu. Supaya sekali dapet pacar, bisa langsung nikah dan gak perlu cari-cari lagi. Ada juga sub tipe jomblo yang disebabkan oleh prinsip dari luar. Maksudnya di sini adalah prinsip yang ditanamkan kepada si jomblo. Contohnya, gak boleh pacaran karena dilarang sama orang tua, gak dibolehin pacaran sama dokter karena punya penyakit bahaya, dan lainnya. Makanya, jomblo ini susah untuk merubah prinsipnya.
- tambahan dari gue, yang paling banyak gue temuin (orang yang nge-jomblo karena prinsip), adalah prinsip bahwa keyakinan alias agama yang dipeluknya tidak memperbolehkannya untuk pacaran. (nggak maksud sara lho yaa...)
2. Jomblo Cakep
Kamu bakalan pernah deh ketemu sama orang yang seumur hidupnya, pacarnya itu bisa dihitung jari. Padahal, orangnya itu udah cakep, tajir pula. Tapi entah kenapa, si orang cakep ini memilih untuk jadi jomblo. Hal ini dikarenakan si jomblo cakep ini adalah seorang tipe yang pemilih banget. Dia mau pasangannya itu yang pantes buat dia. Dia bukan nyari orang yang sama-sama cakep sih sebenarnya. Tapi lebih ke orang yang percaya diri dan gak rendah diri duluan pas jadi gebetan si jomblo ini. Makanya, dia butuh orang yang percaya diri dan beneran menerima dia apa adanya. Untuk itu, dia memutuskan jomblo dulu sampai benar-benar ketemu dengan sosok idamannya itu.
- Yaa, emang siapa sih yang mau pacaran dengan orang yang tidak percaya diri, apalagi kalau kita sebagai cewek.

 3. Jomblo Aktivis
Aktivis itu ada di mana-mana. Mulai dari aktivis lingkungan, aktivis sosial, aktivis politik, sampai aktivis single atau yang biasa disebut dengan jomblo aktivis. Tipe orang ini jumlahnya gak terlalu banyak di masyarakat. Tapi, kamu bakalan nemuin satu dua orang yang masuk tipe ini. Jomblo aktivis bisa dibilang termasuk dalam jomblo prinsip. Bedanya, prinsip yang diterapkannya bukan dari pribadinya sendiri yang mau jomblo atau dilarang untuk pacaran. Tipe ini memutuskan jadi jomblo, supaya bisa mengabdikan dirinya di bidang yang dia suka. Dia lebih mementingkan kegiatan berbau aktivis yang digeluti dibanding harus menghabiskan waktu buat pacaran yang menurutnya gak penting. Jomblo ini sebenarnya banyak yang mengincar karena baik hatinya. Sayangnya, dia gak mau pacaran dulu.
- Hmm... kayaknya gue sering nemuin orang yang kayak gini. Dan bener banget, fans-nya banyak, hahahaha....
 
4. Jomblo Sibuk
 Mirip dengan jomblo aktivis, jomblo yang satu ini termasuk mementingkan kegiatannya yang super banyak itu. Dia gak ada waktu untuk memikirkan masalah pacaran. Orang yang masuk dalam tipe ini, biasanya adalah orang yang punya banyak kenalan dan susaaah banget ditemuin. Kamu bakalan nemuin orang ini punya jadwal terstruktur di dalam buku catatannya. Contoh kegiatannya itu, mulai dari rapat organisasi, kerja di kantor, belajar, sampai program sosial ke desa-desa. Makanya, sebenarnya sih orang ini pengen juga bisa punya pacar. Bisa diajak jalan-jalan kalau lagi libur, manja-manjaan kalau udah malam, atau suap-suapan sambil makan malam. Tapi, mau gimana lagi, soalnya jomblo ini terlalu sibuk sih.
- Karir banget deh yaa..

5. Jomblo Geografis
 Kalau jomblo yang satu ini, sebenarnya sih bukan jomblo. Dia itu punya pacar, tapi pacarnya itu gak satu kota sama si jomblo. Bahasa kerennya sih lagi LDR atau Long Distance Relationship gitu. Dari penelitian selama berpuluh-puluh menit yang dilakukan Kapanlagi.com® menemukan, bahwa jomblo geografis ini adalah jomblo yang disebabkan perbedaan geografis antara dua jomblo. Berhubung pacarnya itu di luar kota atau beda letak geografis, orang yang LDR ini bisa masuk ke dalam jenis jomblo geografis. Keadaannya jomblo ini bisa dibilang lebih miris dibandingkan dengan jomblo yang lainnya. Saat malam minggu, jomblo-jomblo yang lain masih ada kegiatan atau malam mingguan sama temannya, jomblo yang satu ini harus setia dengan layar handphone. Walau begitu, jomblo ini gak bersifat permanen dan dapat diperpendek masanya.
- Protes deh ya sama yang punya artikel, harusnya yang ini nggak usah dimasukin, kan nggak jomblo, hehehehe... (kurang ajar ya? udah nge-re-post, pakai protes lagi).


6. Jomblo Terselubung
Jomblo yang satu ini statusnya agak gak jelas alias kabur. Sebenarnya, dia ini jomblo, tapi terselubung. Kenapa dibilang terselubung? Ini karena statusnya yang selalu ditutup-tutupin. Biasanya, jomblo yang satu ini gak bakalan ngaku kalau dia itu jomblo. Dia pastinya bilang kalau dia itu punya pacar, tapi di luar negeri. Dia selalu mikir, pacaran jarak dekat udah terlalu mainstream. Lagian, itu cuma alasan supaya dia gak keliatan jomblo kok. Kamu bakalan bisa nemuin cowok kayak gini lagi makan sendirian di restoran atau lagi di cafe bareng dan foto seolah-olah dia lagi sama pacarnya. Padahal, itu tangannya dia sendiri. Rada miris sih emang. Tapi, ya mau gimana lagi. Demi harga diri gak jadi jomblo, apa pun dilakukan.
- Nah, ini sih jomblo karena terima nasib, padahal ngaku jomblo aja kenapa sih? Kali aja ada yang naksir, tapi karena dikira udah punya pacar, jadi deh mundur. Nah lho, siapa yang rugi? :D alhasil makin lama deh tuh jomblonya, ckckck... jujur walau pahit tuh emang paling nggak ada ruginya :)

7. Setengah Jomblo
Di antara semua jomblo yang udah disebutkan sebelumnya, jomblo yang satu ini agak jahat alias pengen kamu pukul kalau ketemu di jalan. Setengah jomblo adalah jomblo yang udah punya gebetan, tapi gebetannya ini gak ditembak-tembak sampai sekarang. Bisa dibilang, tipe jomblo yang satu ini punya nama lain sebagai PHP alias Pemberi Harapan Palsu. Dia suka dekat dengan gebetannya. Bahkan, dia gak bisa hidup tanpa gebetannya itu. Tapi, dia gak tahan dengan yang namanya komitmen. Makanya, dia selalu pengen cari orang yang untuk dijadiin TTM-an doang. Agak jahat kan? Cuma tipe yang kayak gini memang ada, jadi kamu harus hati-hati.
- Nunggu ampe mapan dulu kali yaa, baru deh komit.. (Sok berpikiran positif!)


Nah, udah pada baca kan? Again, lue tipe yang mana nih? Gue harap sih bukan yang no. 6 ya... And as I said before, kalau gue juga akan ngasih tahu gue termasuk tipe yang mana, secara tidak langsung mendeklarasikan ke seluruh dunia (lebay tingkat tinggi) kalau gue itu jomblo yang dengan sangat gampang gue jawab bahwa gue adalah yang pertama a.k.a jomblo prinsip (gue harap lue-lue yang jomblo termasuk tipe jomblo yang sama dengan gue, alasannya? Pengen aja... hehehhe)

Sabtu, 12 April 2014

Senyamannya aja :D

Apakah semua orang kidal memakai jam di tangan kanan, begitupun yang tidak kidal apakah pasti memakainya di tangan kiri???

Well, mungkin pertanyaannya agak-agak aneh, tapi saya lagi bertanya-tanya tentang hal itu sekarang.

Pada awalnya saya tidak pernah memperhatikan di sebelah mana seseorang memakai jam tangannya, karena saya menganggap hal tersebut "senyamannya orang itu aja" sampai seorang teman menanyakan hal tersebut kepada saya di suatu acara makan malam bersama.
Teman saya : "Se, memangnya kamu kidal?"
Saya : "Hah? Nggak." (dengan muka bingung)
Teman saya : "Terus kenapa kamu pakai jam tangan di sebelah kanan? Itu kebiasaan orang kidal."
Saya : "Oh ya? Aku nggak tahu. Sepakainya aja aku mah, udah kebiasaan kayaknya begini."
Sejujurnya saya nggak pernah memperhatikan saya memakai jam tangan di tangan sebelah mana. Yaa itu tadi, "senyamannya aja".

Hanya saja setelah itu, saya memperhatikan orang-orang di sekitar saya dan menemukan bahwa memang hanya orang kidal yang memakai jam tangan di sebelah kanan. So, how about me???

Suatu hari, saat mau wudhu di kantor, saya melepaskan jam tangan dari tangan saya dan menyadari bahwa saya melepaskannya dari tangan kiri. Lho? Saya bertanya-tanya pada diri saya sendiri, sebenarnya saya itu biasanya memakai jam tangan di sebelah mana sih. @_@

Akhirnya pertanyaan saya terjawab kemarin, saat saya kembali menemukan diri saya mengenakan jam tangan di sebelah kanan. Saya kemudian berpikir lebih dalam (ceileee... sok2 serius), dan hasilnya saya simpulkan bahwa saat saya dalam keadaan fokus (tidak terburu-buru atau memikirkan hal lain), saya akan memakai jam di tangan kiri dan saya akan memakainya di tangan kanan saat konsentrasi saya buyar, yang biasanya karena terburu-buru, hehehehe. Apakah ini normal? Saya jadi penasaran dan akhirnya coba nyari-nyari tentang hal ini di internet.

Ternyata normalnya memang orang tidak kidal memakai jam tangan di tangan kiri, tapi katanya (baca: sumber2 yang saya baca), yaa balik lagi kepada kenyamanan si pemakai. Ada beberapa sih penjelasan mengapa hal itu terjadi (yaa bisa kalian cari sendiri di internet, hehehe...), yang intinya terkait dengan kebiasaan penggunaan tangan dalam mengerjakan sesuatu. Ada juga sumber yang mengatakan bahwa orang yang tidak kidal yang memakai jam tangan di sebelah kanan cenderung sombong dan egois. Am I? :D

Inti dari tulisan ngalor-ngidul saya yang nggak jelas ini adalah hanya untuk mengetahui bahwa apakah kebiasaan saya normal dan sesuai dengan pendapat saya yang dari awal "senyamannya aja" dan saya temukan bahwa meskipun kebiasaan saya agak tidak lazim, tapi alasannya cukup bisa diterima. Kan senyamannya aja... Hehhehe... Apakah kalian setuju? :D