Jumat, 09 Juli 2010

Wadah VS Wahana

Di dalam sistem yang ada di himpunan aku, suatu kata bisa menjadi sesuatu yang diperdebatkan ketika penggunaannya kurang sesuai. Hari ini, pada saat sidang dengan FAMA ternyata terjadi perdebatan tentang suatu kata yang penggunaannya seringkali kurang sesuai. Kata itu adalah 'wadah' dan 'wahana'. Perdebatan ini berlangsung dari menit ke menit sampai membuatku tergelitik untuk mengetahui arti dari kata tersebut. Aku kemudian mencari-cari arti dari kata tersebut, buka-buka KBBI, dan mencoba memahaminya. Dan inilah hasil pencarian aku:

Wadah: tempat untuk menaruh atau tempat untuk menyimpan sesuatu
Wahana: alat atau sarana untuk mencapai tujuan

Jadi, memang agak berbeda sih. Wajar aja ternyata kalau diperdebatkan sampai berjam-jam. :(

Hmm... seharusnya yang berdebat langsung buka KBBI aja kali ya, biar dalam waktu semenit langsung clear mengenai definisi dan penggunaannya.. Tidak buang-buang waktu gitu..

Independen?

Dear my blog..

Tadi aku ditegur sama salah satu senior, soalnya katanya aku tuh nggak independen. Dari sana aku jadi agak bingung dan mencoba mencari lebih dalam arti kata 'independen' itu sendiri.
Kalau mencari kata, yang paling gampang dan praktis adalah dengan membuka KBBI alias Kamus Besar Bahasa Indonesia (buat menghindari perdebatan juga sih...), tapi setelah mencoba mengentri kata 'independen' pada KBBI, ternyata tak ada kawan-kawan. Apa independen itu bukan bahasa Indonesia ya? Hmm....
Akhirnya cari-cari referensi lain, lumayan banyak sih yang dibaca-baca, yang kalau boleh aku simpulkan
Independen itu artinya bebas atau mandiri, tidak terikat dengan pihak manapun, tidak mengusung kepentingan suatu pihak, tidak dikontrol oleh siapapun. (dari berbagai sumber)

Hmm... Aku mulai berpikir, ternyata independen itu susah. Setidaknya selalu ada rasa yang ingin membela yang lain ketika mereka membutuhkan meskipun sebenarnya aku tidak diperbolehkan untuk hal itu. Duuh susahnya independen.. Bagaimana saat sudah di dunia kerja ya? Bisahkah independen? @_@

Senin, 14 Juni 2010

Pagi yang Indah

Hahaiii...
Lama aku nggak ngebuka blogku ini. ^o^)

Kemarin aku milah-milah kertas yang sudah bertumpuk-tumpuk.
Milah-milah yang mana yang akan dibuang dan yang mana yang akan tetap disimpan.
Eh, tak sengaja ngeliat secarik kertas. Iseng-iseng aku baca deh tuh kertas. Tahunya itu berisi puisi yang nggak jelas yang aku pernah tulis. Waktu itu lagi nungguin teman, tapi orangnya telat banget, mana nggak ada temen ngobrol yang lain juga.. Bener-bener sendiri hiks... hiks....
Dan akhirnya jadilah puisi yang nggak jelas itu. Judulnya Pagi yang Indah. (padahal sebenarnya sih pagi yang suram, hohoho... ^o^).
Berhubung gak tahu mau nulis apa di sini, jadi puisi itu aja deh yang aku pindahkan ke sini :D


Pagi yang Indah
Hari ini aku berangkat ke kampus
Dengan riang, aku melangkah
Meski aku tahu
Hari ini adalah hari yang panjang
Jadwal telah tersusun rapi
Dari pagi hingga petang
Namun,,,
Aku tetap melangkah dengan riang
Walau jalanan becek menyambutku
Asap knalpot angkot menghalangiku
Karena ku tahu
Pagi ini adalah pagi yang indah
Takkan terusik oleh aktivitas manusia
Pagi yang indah,
Aku akan bersamamu
Aku akan membuatmu lebih indah


Rabu, 4 Desember 2008




Anritta Sangiang
@ Lorong C FE Unpad
Kampus Dipati Ukur


Agak aneh kan? Tapi ya sudahlah.. :D

Senin, 08 Februari 2010

Tari Padduppa @Wedding Exhibition

7 Februari 2010, Today is a big show!

Ya, hari ini adalah hari yang kami tunggu-tunggu sekaligus mendebarkan. Bagaimana tidak? Ini adalah penampilan pertama kami setelah kepengurusan UKSS yang baru dimulai, alias sejak di bawah pimpinan Karaeng (sebutan ketua UKSS) Mazharulhaq M. Kami akan tampil pada acara Wedding Exhibition yang diadakan di salah satu gedung di Bandung. Acara ini dihadiri oleh berbagai desainer busana pengantin, dari yang tradisional, modern, hingga international. Salah satu pesertanya adalah butik "MOTE", yang tidak hanya menampilkan busana pengantin modern tapi juga berbagai rancangan pakaian pengantin tradisional Sulawesi Selatan, seperti busana pengantin Bugis, busana pengantin Makassar dan busana pengantin Mandar. Butik Mote ini pulalah yang menyebabkan hari ini adalah hari yang mendebarkan untuk kami. Hal ini karena kami diminta sebagai salah satu pengisi acara dalam serangkaian acara yang dia miliki. Serangkaian acara yang dimaksud merupakan serangkaian fashion show busana pengantin yang dihasilkan oleh butik ini. Pakaian tarian kamipun adalah milik beliau.
Pada kesempatan ini, kami menampilkan tari Padduppa. Tarian ini merupakan salah satu tari tradisional khas suku Bugis yang merupakan tarian penjemputan (Paddupa=penjemput) yang dilakukan oleh tuan rumah terhadap tamunya sebagai bentuk penghormatan.
Kembali kepada penampilan kami, dengan melihat besarnya acara ini kamipun melakukan berbagai persiapan. Seminggu menjelang penampilan, hampir setiap hari kami latihan di sekre tercinta, sekre UKSS, dengan pelatih yang sangat handal, K' Roslin.
foto 1: saat latihan tari Padduppa
Setelah menjalani ritual dandan yang cukup lama yang tentunya buat aku juga lumayan bikin gerah, kamipun siap untuk menampilkan yang terbaik dari kami, Tari Padduppa. Kali ini kami tampil dalam balutan busana baju bodo dan lipa' sabbe (sarung sutera) berwarna pink. Warna yang penuh dengan keceriaan. :)
foto 2: Penampilan tari Padduppa @ Wedding Exhibition

foto 3: personil penampilan tari Padduppa (atas ki-ka (penari): Salma, K' Naya, K' Seli, K' Tiwi, aku - bawah ki-ka (pemusik): Uki, Wandi, Azikin, K' Rama, Wawan)

foto 4: Salah satu rancangan butik MOTE: busana pengantin tradisional Bugis

Alhamdulliah penampilan kami berjalan dengan lancar dan meriah. Setelah itu, kamipun mengabadikan berbagai kegiatan di pameran ini. Namun, tanpa disangka-sangka terjadi kejadian yang cukup lucu. Begini ceritanya;
Saat kami semua (penari, pemusik, dan yang lainnya yang datang menonton) ngobrol-ngobrol, tiba-tiba K' Mazhar melihat seorang model bule. Kamipun kemudian membicarakannya, dari tinggi, muka, sampai pakaiannya. Bule ini memakai busana pengantin salah satu peserta pameran ini. Pakaiannya sungguh meriah. Hmm... kamipun kemudian berniat foto bersama dengan sang bule ini (norak ya? hahahha).
        K' Mazhar  : "Beranikoh Besse ajakki itu bule fotokah?"
        Saya         : "Manessami. Kenapakah?" (nantangin)
        K' Mazhar  : "Cobami pale!" (sambil tertawa-tawa)
        Saya         : "Hayuu Sal! (ngajakin Salma buat nemenin)
Akhirnya aku pun menghampiri sang bule tersebut, Salma menyusul.
       Saya          : "Excuse me, may I take a photo with you?"
       Bule          : "No!"
Hah? Yang bener aja nih ada model yang nggak ngizinin foto bareng. Tiba-tiba si bule ini senyum-senyum dan nanya ke aku. "Apa kabar Besse?".. What? Ko' tahu nama aku? Lho, dia siapa? Akhirnya aku memperhatikan dia baik-baik. Yaa ampun, ternyata dia Kubra Cifci Abla, direktur asrama aku pas SMA. Aku g' mengenali beliau karena g' nyangka banget dan juga karena dandanannya yang bikin pangling. G' nyangka banget kalau dia jadi model. Saat SMA, kami (anak-anak asrama) sering bilang ke beliau kalau dia cocok jadi model dengan muka secantik itu dan bodi sebagus itu. Ternyata sekarang kejadian deh. Waahhh senangnya bisa ketemu beliau lagi. Akhirnya kita peluk-pelukan.. hehhehe.. Salma yang datang menyusul pun ikut-ikutan berpelukan (maklum, aku sama Salma se-SMA). Temen-temen UKSS yang memperhatikan dari jauh? Mereka kebingungan dan menganggap kami norak karena ampe peluk-pelukan segala dengan bule itu.. (Hmm.. G' tahu aja tuh mereka.. )
Kami kemudian berfoto bersama dengan beliau.

foto 5: Bersama Kubra Cifci Abla