Seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 6 Februari 2008, aku ada tugas dari Departemen Jaringan Lembaga BEM FE Unpad atau lebih dikenal dengan sebutan Jarlem, yang kemudian membuat aku berada dalam bis Damri selama kurang lebih 4.5 jam dengan jeda hanya 20an menit. Kepalaku benar-benar nggak bisa diajak kerjasama. Seakan-akan seluruh isi kepalaku ingin keluar saking pusingnya. Akibatnya aku jadi kesal seharian. Kenapa itu bisa terjadi? Ceritanya gini:
Sehari sebelumnya, ketika aku sedang nonton "Perempuan Berkalung Sorban" di BIP bersama Muthia (Akuntansi '08 Unpad), tiba-tiba hpku bergetar. Hmm... tandanya ada sms masuk. Dari siapa ya pikirku. Oh, ternyata dari Teh Isna (Menteri Jaringan Lembaga BEM FE Unpad 2008/2009). Isinya meminta aku untuk mengikuti kegiatan yang diadakan BEM Kema Unpad di Jatinangor. Katanya aku akan bareng dengan staf yang lain, Teh Rini. Aku lalu menyetujuinya. Kayaknya menarik nih, tema pembicaraannya aja "Menggagas Unpad ke Depan".
Hari H pun tiba, aku dan Teh Rini menuju ke Jatinangor dengan bis DAMRI Dipati Ukur-Jatingor non-AC. Tadinya mau yang ber-AC, tapi nggak ada (kalau nungguin ntar telat sampainya). Perjalanan pun dimulai.
Pengamen silih berganti menyanyikan lagu-lagu mereka. Namun sayangnya, hal ini malah membuat aku pusing (maklum belum makan siang, panas lagi). Setelah sekitar 20 menit perjalanan, akhirnya sang penyanyi berhenti bernyanyi. Akupun agak merasa damai, tapi hal ini ternyata membawa efek lain lagi, ngantuk euy... (untungnya nggak sampai ketiduran). Aku berusaha menikmati perjalanan ini dengan memandangi daerah-daerah yang dilalui.
Setelah menempuh perjalanan hampir 2 jam (baca: macet!), kamipun sampai di Jatinangor. Dari pangkalan Damri, kami berjalan beberapa meter menuju gerbang Unpad. Dari sana masih beberapa meter lagi menuju ke tempat tujuan kami, Sekre Bersama. Untungnya hari tidak terlalu panas sehingga kami bisa sedikit menikmati perjalanan ke Sekre Bersama. Aku agak takut karena kami telat sejam (kami tiba jam 14.00, acara jam 13.00), tapi Teh Rini nampaknya biasa-biasa aja. Setelah aku tanya, ternyata oh ternyata....
"Biasanya juga ngaret kok, santai aja", jawaban Teh Rini membuat aku ber-ohh dalam hati.
Tededengdedeng... kami sampai....
oooooooooooooooooopppppppppppppppppppppppppp....
Sekre Bersama sepi, tiada tanda-tanda kehidupan. Kami melihat jadwal yang terpampang. Di sana tertulis dengan jelas penggunaan Sekre Bersama hari itu pada jam 12.00-17.00. Tapi, apa yang terjadi? Kenapa sepi?
Kamipun bertanya ke Teteh yang kemudian muncul, tapi Tetehnya tidak memberikan jawaban yang kami cari. Kami disuruh menunggu, mungkin saja yang lain sedang makan atau apalah itu.
Setelah beberapa menit, datanglah seorang Akang, kamipun menanyakan tentang pertemuan itu. Akangnya pun juga menyuruh kami menunggu. Aku dan Teh Rini mulai gelisah. Kenapa tidak ada kepastian?
Detik berlalu, menit berlalu. Akangnya minta kami mengecek jadwal, mungkin saja kami salah jadwal. Tapi, kami memang nggak salah jadwal.
Tiba-tiba datanglah dua orang akang yang nampaknya juga akan mengikuti pertemuan itu (ada yang lebih telat toh? -mikir). Dia bertanya kepada Akang dan menjelaskan dengan lebih rinci tentang kegiatan tersebut. Aku dan Teh Rini mendengarkan juga sambil mengecek hp yang menyatakan tentang pertemuan tersebut.
Akhirnya, kami memperoleh informasi bahwa pertemuannya ditunda sampai minggu depan (mungkin...)
Hmmm... Hufh... ngebayangin naik Damri lagi, aduhhh! :(
Kamipun berjalan dengan gontai menuju pangkalan Damri. Kami kemudian naik Damri yang sama. Udah penuh lagi. Kamipun terpaksa berdiri sambil berdesak-desakan karena penumpangnya lumayan banyak. Kami terus berdiri selama perjalanan. Ini pertama kalinya aku berdiri dalam angkutan umum selama perjalanan dan dalam kurung waktu yang cukup lama... ckckcckk...
Setelah menempuh lagi perjalanan yang melelahkan (berdiri, berdesakan) dan lama (macet... oh... macet...), kamipun tiba di Bandung. Hmm... perjalanan yang cukup melelahkan tanpa hasil yang signifikan, yang ada kepala pening dan kaki pegal, hohoho...emang enak?. Meskipun demikian ini adalah pelajaran yang sangat berharga, melatih kesabaran... hahahaha....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar