Ngeliat judulnya, pasti teman-teman langsung terpikir tentang salah satu acara reality show populer yang ditayangkan salah satu saluran TV swasta. Aku ngapain dengan acara itu? Apakah aku sedang jadi peserta dalam acara tersebut? Atau aku jadi presenter acara tersebut (ngarep!)? Sayangnya tidak, hehehe.. Ini adalah salah satu tugas essay yang harus aku kerjakan pasca KKNM. Kami diminta untuk menuliskan essay sepanjang kurang lebih satu halaman double folio yang menceritakan "jika aku menjadi" salah satu profesi atau apapun itu yang ada di desa selama menjalani KKNM. Nah, inilah tugasku itu:
"Jika Aku Menjadi Ibu Tim Penggerak PKK Desa Cibugel"
Jika aku menjadi salah satu anggota Tim Penggerak PKK di Desa Cibugel, aku akan menjadikan perkumpulan ibu-ibu PKK ini sebagai keorganisasian yang sangat bermanfaat untuk ibu-ibu di Desa Cibugel, baik yang merupakan anggota TP PKK itu sendiri maupun yang bukan anggota. Caranya bagaimana?
Aku ingin kegiatan-kegiatan ibu TP PKK (selain kegiatan utama dalam PKK) juga dapat meningkatkan kesejahteraan warga Desa Cibugel, di mulai dari ibu-ibu TP PKK ini. Maksudnya, beberapa kegiatan ibu-ibu PKK adalah kegiatan yang dapat meningkatkan penghasilan mereka. Misalnya, di Desa Cibugel ini aku menemukan banyak perca kain yang terbuang begitu saja. Perca ini merupakan sisa-sisa kain yang digunakan oleh ibu-ibu dalam membuat pakaian yang mereka butuhkan, misalnya gamis ataupun kebaya. Di lain sisi, aku juga sering melihat ibu-ibu yang hanya bengong atau berbincang-bincang saja di PAUD selama berjam-jam karena menunggu si buah hati yang sedang belajar.
Seandainya aku ibu TP PKK, kedua kondisi ini akan aku manfaatkan dengan baik. Sambil menunggu anak-anak yang sedang belajar, Ibu-ibu dapat sambil menjahit/menyulam/merajut perca-perca tersebut sehingga bisa menghasilkan tas-tas mini yang lucu dan dekoratif ataupun benda-benda lain yang lucu. Warna yang berbeda-beda dan berbagai motif dari tiap-tiap perca dapat dipadukan sesuai dengan keinginan kita. Perca-perca -yang tadinya boleh dikatakan sebagai sampah- ini dapat berubah menjadi suatu karya yang artistik dan unik (sebagaimana yang disukai oleh konsumen saat ini). Aku yakin hasilnya akan mendapatkan sambutan yang hangat dari pasar, setidaknya dari warga Desa Cibugel itu sendiri, khususnya usia remaja dan dewasa.
Selain itu, aku juga ingin mengajarkan kepada yang lain bagaimana membuat keripik jagung pedas (menyaingi keripik singkong pedas) sehingga bisa menjadi nilai tambah untuk penghasilan utama desa ini, yaitu jagung. Kalau ibu-ibu yang lain kebingungan, aku ingin memulainya sehingga bisa menjadi contoh buat mereka. Mula-mula, aku akan memasarkan kepada warga Cibugel itu sendiri. Setelah ibu-ibu yang lain tertarik mengisi waktu luangnya dengan membuat keripik jagung pedas, pemasaran akan diperluas dengan membuka toko makanan khas Cibugel, dengan kripik jagung pedas sebagai jajanan utama, selebihnya bisa berupa jajanan lain dari bahan singkong, jagung, ataupun beras (hasil pangan utama desa ini).
Jika aku menjadi ibu-ibu TP PKK, maka itulah salah satu yang akan aku lakukan. Dengan demikian, ibu-ibu yang ada di desa tersebut tidak mengalami pengangguran dan bisa mengisi waktu luangnya sesuai dengan minat dan bakat mereka. Saya yakin hal ini akan berhasil. Kenapa? Karena yang dibutuhkan di sini adalah orang yang benar-benar memberikan contoh dan kemudian melakukannya bersama.
Saat teman-teman membaca tulisan ini, aku yakin yang terlintas adalah ko' meuni serba jadi uang sih? Yaa, karena aku anak Ekonomi. Tentunya aku ingin mengamalkan apa yang aku pelajari. Jadi, kalau bisa meningkatkan pendapatan mereka tanpa mengeluarkan modal yang tinggi, kenapa tidak?
- Kalau ada yang memulai, maka akan banyak yang mengikuti. Tapi, siapa yang mau memulai?-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar